Wednesday, January 16, 2019

Andai gak pakai BPJS

Duh masih ingin bahas BPJS, belum bosen. Hahaha,

Staff penanggung jawab BPJS di kantor bisa kerjasama nih sama gw sebagai pengguna aktif manfaat BPJS, bantu-bantu sosialisasi.  #yakeleus

Kemarin, gw jadi pengguna BPJS (yang budiman) lagi. Tepat pukul 07.27 gw sudah sampai di puskesmas kecamatan cengkareng dengan berbekal kartu bpjs dan ktp. Tujuannya ? mau cek darah dan urine.

Biasanya, gw ke puskesmas sesuai faskes di kartu peserta BPJS gw yaitu kel. Kapuk II tapi kemarin gw langsung ke kecamatan disertai dengan segala kecemasan apakah gw akan diterima disana. Wkwk

Ternyata, bisa gaes. Tenang aja, diterima kok di kecamatan. Cuma dokternya bilang, nanti kontrol kalau kejauhan ke kelurahan saja ya (penolakan secara halus).

Inti cerita gw kali ini adalah, secara bersamaan salah satu teman gw melakukan pengecekan yang sama di salah satu rumah sakit swasta jakarta barat dengan prosedur yang sama diluar obat dan diluar biaya dokter. 

Berapa biaya yang diperlukan ? IDR 1.700.000,- dirumah sakit swasta tersebut, dan IDR 0 di kecamatan. Mendadak ku merasa perjuangan gw jauh-jauh dan pagi-pagi dari rumah ke kecamatan gak sia-sia.

Kalau bicara soal pelayanan sih ya jelas beda RS swasta dengan puskesmas, gw butuh 5 jam untuk menyelesaikan semua prosedur pengecekan dan pembacaan hasil beserta berkas pengecekan yang bisa langsung dibawa pulang. Biaya pengecekan gratis, tapi jajan gw yang banyak. Hahaha

Jadi kalau waktu nya longgar, silahkan dimanfaatkan ya kartu BPJS nya, jangan dibiarkan nganggur apalagi tiap bulan gajimu dipotong untuk membayar iuran BPJS tersebut. Gak harus nunggu sakit, cek/kontrol rutin juga diterima dengan baik oleh para petugas.

Gak dibeda-bedakan baik BPJS yang gratis atau yang bayar. Semua alur nya sama. 

Dah ya, sampai jumpa di pembahasan gw selanjutnya sebagai pengguna BPJS (yang budiman).

Assalamu'alaykum 😇

No comments:

Post a Comment